MAKALAH
STRATEGI
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK
Di
ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MENYIMAK
Dosen Pengampu :
Haerudin,M.Pd
Di susun oleh :
Aah Akmaliah
Nim : 1688201099
Kelas : A3
BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AKADEMIK
2016
Kata Pengantar
Puji syukur saya
panjatkan pada kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat, hidayah serta
karunianya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah MENYIMAK yang
berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK “ tepat pada waktunya.
Saya menyadari
bahwa makalah yang saya selesaikan ini masih jauh dari kata kesempurnaan,
seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun untuk
melengkapi kesempurnaan makalah saya selanjutnya.
Akhir kata saya
ucapkan, serta saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
kalangan.
Amiin...
Tangerang, 24 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar............................................................................................................
i
Daftar Isi.....................................................................................................................
ii
BAB I
.............................................................................................................................
:
-
Latar
Belakang.......................................................................................................
1
-
Rumusan
Masalah...................................................................................................
1
-
Tujuan....................................................................................................................
1
-
Manfaat..................................................................................................................
1
BAB
II..............................................................................................................................
:
A.
Pengertian
Keterampilan Menyimak........................................................................
2
B.
Media Pembelajaran Keterampilan Menyimak.......................................................
4
C.
Kemampuan
menyimak siswa sekolah dasar...........................................................
6
D.
Mempraktikkan
Strategi dengan Teknik Pengajaran Keterampilan Menyimak.......... 7
BAB
III..............................................................................................................................:
-
Kesimpulan............................................................................................................
10
-
Saran.....................................................................................................................
10
Daftar
Pustaka
BAB I
A.
Latar
Belakang
Menurut Tarigan (1986:31) menyimak
adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. menyimak sebagai
salah satu kegiatan berbahasa merupakan keterampilan yang cukup mendasar dalam
aktivitas berkomunikasi. dari pernyataan tersebut maka ketrampilan menyimak
adalah satu bentuk ketrampilan berbahasa yang reseptif.
Implikasi dalam pelaksanaan pembelajaran
ialah bahwa pengajar hendaknya memulai pelajarannya dengan kegiatan lisan yaitu
dengan memperdengarkan (sebaiknya secara spontan, tidak dengan membaca)
ujaran-ujaran bahasa Indonesia baik berupa kata-kata maupun kalimat,
setidak-tidaknya ketika guru atau dosen memperkenalkan kata-kata baru,
ungkapan-ungkapan baru, atau pola kalimat baru. Manfaat dari kegiatan ini
adalah untuk membiasakan siswa mendengar ujaran dan mengenal dengan baik
tata-bunyi bahasa Indonesia, selain itu dapat menciptakan kondisi belajar penuh
semangat dan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Hal ini sengaja ditekankan
dalam kemampuan yang diharapkan siswa membaca
buku teks sejak awal pelajaran.
Tujuan dari keterampilan menyimak
sangatlah penting, karena tanpa kemampuan menyimak yang baik, akan terjadi
banyak kesalah pahaman dalam komunikasi sesama pemakai bahasa, yang dapat menyebabkan
berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sehari-hari.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan keterampilan menyimak?
2.
Media
apa sajakah yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak?
3.
Apa
hasil kemampuan menyimak pada siswa sekolah dasar?
4.
Bagaimana
praktik dari strategi dan teknik pembelajaran keterampilan menyimak?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian keterampilan menyimak.
2.
Mengetahui
media apa sajakah yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan
menyimak.
3.
Mengetahui
hasil kemampuan pada siswa sekolah dasar.
4.
Mengetahui
praktik dari strategi dan teknik pembelajaran keterampilan menyimak.
1.
BAB II
STRATEGI
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK
A.
Pengertian
Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak adalah satu bentuk
keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. pada waktu proses pemelajaran,
keterampilan ini jelas mendominasi aktivitas siswa atau mahasiswa dibandingkan
dengan keterampilan lainnya, termasuk ketererampilan bebicara. namun, keterampilan
ini baru diakui sebagai komponen utama dalam pembelajaran berbahasa pada tahun
1970-an yang ditandai oleh munculnya Total
Physical Response (TPS) dari James Asher, The Natural Approach, dan
Silent Periodnya. ketiga teori ini menyatakan bahwa menyimak bukanlah suatu
kegiatan satu arah.
Langkah pertama dari kegiatan
keterampilan menyimak ialah proses psikomotorik untuk menerima gelombang suara
melalui telinga dan mengirimkan impuls-impuls tersebut ke otak. namun, proses
tersebut hanyalah suatu permulaan dari suatu proses interaktif ketika otak bereaksi terhadap
impuls-impuls tadi untuk mengirimkan sejumlah mekanisme kognitif dan afektif
yang berbeda.
Menurut
Brown (1995) terdapat delapan proses dalam kegiatan menyimak yakni:
1.
Pendengar
memproses raw speech dan menyimpan image dari dalam short term memory. image ini berisi frase, klausa, tanda-tanda
baca, intonasi, dan pola-pola tekanan kata dari suatu rangkaian pembicaraan
yang ia dengar.
2.
Pendengar
menentukan tipe dalam setiap pristiwa pembicaraan yang sedang diproses.
pendengar, sebagai contoh harus menentukan kembali apakah pembicaraan tadi
berbentuk suatu dialog,pidato, siaran radio, dan sebagainya.
3.
Pendengar
mencari maksud dan tujuan pembicara dengan mempertimbangkan bentuk dan jenis pembicaraan,
konteks, dan isi.
4.
Pendengar
me-recall latar belakang informasi
(melalui skema yang ia miliki) sesuai dengan konteks subjek masalah yang ada.
Pengalaman dan ilmu pengetahuan akan digunakan dalam membentuk
hubungan-hubungan kognitif untuk memberikan interpretasi yang epat terhadap
pesan yang disampaikan.
5.
Pendengar
mencari ari literal dari pesan yang ia dengar. proses ini melibatkan kegiatan
interpretasi semantik.
6.
Pendengar
menentukan arti yang dimaksud.
7.
Pendengar
mempertimbangkan apakah informasi yang ia terima harus disimpan didalam
memorinya.
8.
Pendengar
menghapus bentuk pesan-pesan yang telah ia terima. Pada dasarnya, 99% kata-kata
dan frase, serta kalimat yang diterima akan menghilang dan terlupakan.
Tujuan
bahasa menurut Nunan (1998) adalah bahwa bahasa itu ada untuk memenuhi
tujuan-tujuan komunikatif dan fungsional yang tercemin pada struktur bahasa
sehingga konteks dan tujuan itu berperan sangat penting dalam pembentukan
bahasa. Nunan mengatakan bahwa menyimak terbagi menjadi dua kategori yaitu :
-
Monolog
Pada
monolog kita dapat melihat ada sesuatu sifat yang direncanakan (planned).
-
Dialog
2.
Pada
dialog muncul sifat interpersonal dan transaksional yang terdiri atas
subkategori familiar dan nonfamiliar.
Dalam KBM menyimak, pola KBM yang
dikemukakan oleh Kemp (1977) dapat diberlakukan pada aktivitas menyimak.
Berikut ini beberapa tahapannya.
1. Identifikasi.
peserta didik mempersepsi bunyi-buni dan frase-frase dengan mengidentifikasi
unsur-unsur ini secara langsung dan holistik terhadap artinya.
2. Identifikasi
dan seleksi tanpa retensi. peserta didik mendengarkan untuk kesengan memahami,
menyarikan sekuen, tanpa dituntut untuk mendemonstrasikan pemahaman melalui
penggunaan bahasa secara aktif.
3. Identifikasi
dan seleksi terarah dengan retensi pendek/
terbatas. peserta didik diberi beberapa indikator terlebih dahulu tentang
hal-hal yang didengar atau disimak, mereka mendemonstrasikan pemahamannya secara
langsung dalam beberapa cara yang aktif.
4. Identifikasi dan seleksi dengan retensi
yang memerlukan waktu yang panjang.
Strategi pembelajaran keterampilan
menyimak berkembang terutama dalam pengajaran bahasa asing. Munculnya teknologi
perekaman seperti kaset, CD, video, dan lain-lain, meningkatkan kemajuan
pemberian materi ajar menyimak. Dalam pengajaran bahasa Indonesia, tampaknya
strategi belajar menyimak masih berkutat dengan pola lama, yaitu peserta didik
mendengar dan berupaya menjawab apa yang dijelaskan oleh pengajar.
Unsur yang sangat penting dan
fundamental dalam semua interaksi adalah keterampilan untuk memahami apa yang
dikatakan atau diucapakan oleh orang lain atau pembicara. Dalam kehidupan
barnahasa sehari-hari, sering kita jumpai pendengar-pendengar yang kurang
terampil, baik dalam bahasa ibu maupun bahasa kedua; mungkin karena perhatian
kurang terpusat, egosentrisme, ataupun karena sifat kenangan lewat pendengaran
yang singkat, padahal kebanyakan orang dewasa diperkirakan telah menggunakan
waktu dalam aktivitas komunikasi: 45% digunakan untuk mendengarkan, 30% untuk
berbicara, 16% untuk membaca, dan hanya 9% untuk menulis.
Dalam situasi kehidupan sehari-hari banyak orang yang menjadi
terampil, baik dalam bahasa pertama maupun bahasa kedua, dalam memahami
register-register bahasa variasi dialek, dan kemajemukan struktur, tetapi
mereka tidak menghasilkannya sendiri dalam wicara. Dalam hubungan inilah para
peserta didik harus diberi dorongan dan kesempatan untuk menerima pengalaman
dalam kehidupan berbahasa yang nyata, dan menerima latihan-latihan yang sesuai
bagi masing-masing individu dengan materi yang efektif dan praktis serta
menyenangkan.
Sebenarnya mendengarkan memahami itu
bukan merupakan suatu proses yang pasif, melainkan suatu proses yang aktif
dalam mengontruksikan suatu pesan dari suatu arus bunyi yang diketahui orang
sebagai potensi-potensi fonologis, semantik, dan sintaksis suatu bahasa. Dalam
proses tersebut dapat dibedakan dua aspek tujuan menyimak, yaitu:
a. Persepsi, yakni ciri kognitif dari
proses mendengarkan yang didasarkan pada pemahaman pengetahuan tentang
kaidah-kaidah kebahasaan;
b. Resepsi, yakni pemahaman pesan atau
penafsiran pesan yang dikehendaki oleh pembicara (Iskandarwassid, 2014).
3.
Dalam buku Keterampilan Menyimak karya
Deby Luriawati Naryatmojo (2011) terdapat dua aspek tujuan menyimak yang perlu
diperhatikan, yaitu adanya pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pertama
pesan pembicara, dan kedua pesan itu sesuai dengan kehendak pembicara. Berdasarkan
dua aspek menyimak tersebut dapat diperinci lagi tentang tujuan menyimak
sebagai berikut ini.
1.
Mendapatkan fakta
2.
Menganalisis fakta
3.
Mengevaluasi fakta
4.
Mendapatkan inspirasi
5.
Mendapatkan hiburan
6.
Memperbaiki kemampuan berbicara (Deby, 2011).
4.
B. Media Pembelajaran Keterampilan Menyimak
1.
Compact Disk (CD)
Compact disk merupakan media yang sangat
penting dalam pembelajaran keterampilan menyimak, karena benda ini dapat diisi
dengan beberapa bentuk software sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru.
Sebagai contoh materi pembelajaran menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media
ini seperti, film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.
2.
Casset Recorder
Casset Recorder merupakan media yang
sudah lama digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak, akan tetapi
media ini hanya terbatas untuk materi-materi tertentu tidak se fleksibel
compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat menampilkan dalam bentuk gambar.
3. Peragaan
Peragaan merupakan media yang dapat
membantu siswa dalam memahami teks yang didengar siswa, disamping itu dapat
pula memberikan penguatan terhadap makna yang terkandung dalam teks tersebut.
Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan, isyarat, mimik wajah atau bentuk
yang lainnya.
4. Permainan Bahasa
Ada beberapa permainan bahasa yang dapat
digunakan dalam mengajarkan keterampilan menyimak seperti : bisik berantai (al
asror al mutastalstil), perintah bersyarat, siapa yang berbicara (man al
mutahadist), bagaimana saya pergi.
5. Gambar Bersambung
Gambar bersambung merupakan kumpulan
gambar yang menunjuk satu peristiwa yang utuh. Gambar tersebut bisa dalam
bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran yang utuh. Cara
menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus ditunjukkan kepada siswa.
5.
C. Kemampuan menyimak siswa sekolah dasar
Tujuan utama pengajaran bahasa indonesia
adalah agar para siswa terampil berbahasa, dalam pengertian terampil menyimak,
terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.
☺ Taman kanak-kanak
a.
Menyimak pada teman sebaya.
b. Mengembangkan waktu perhatian yang
amat opanjang terhadap cerita dan dongeng.
c.
Dapat mengingat petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan sederhana.
☺ Kelas
satu (5 1/2 – 7 tahun)
a. Menyimak untuk menjelaskan,
menjernihkan pikiran dan untuk mendapat jawaban atas pertanyaan.
b.
Dapat mengulangi secara tepat apa-apa yang telah didengarkan.
c.
Menyimak bunyi-bunyi tertentu
pada kata-kata lingkungan.
☺
Kelas
dua (6 1/2 – 8 tahun)
a. Menyimak dengan kemampuan memilih yang
meningkat.
b. Membuat saran-saran, usul-usul, dan
mengemukakan pertanyaan untuk mengecek pengertiannya.
c.
Sadar akan situasi, bila sebaiknya menyimak atau sebaliknya.
☺ Kelas
tiga dan empat (7 1/2 – 10 tahun)
a.
Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai sumber informasi dan
kesenangan. Menyimak pada laporan orang lain, dengan maksud tertentu serta
dapat menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan itu.
b. Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata
atau ekspresi yang tidak mereka pahami maknanya.
☺ Kelas lima dan enam (91/2 – 11 tahun)
a. Menyimak secara kritis terhadap
kekeliruan, kesalahan, propaganda, dan petunjuk yang keliru.
b.
Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan memperoleh
kesenangan dalam menemui dalam tipe-tipe baru.
6.
D. Mempraktikkan Strategi dengan Teknik
Pengajaran Keterampilan Menyimak
1.
Menyimak Berita
Bertujuan
supaya siswa dapat memahami dan memaknai berita yang didengarnya dengan cermat,
cepat dan tepat. Siswa mendengarkan radio berita radio atau tv atau rekaman.
Alat
yang digunakan: kaset berita, rekaman, tape recorder, dan tv.
Kegiatan
dapat dilaksanakan secara perseorangan maupu kelompok
Cara
pelaksanaan:
1) Guru memberikan pengantar singkat tentang
pelaksanaan teknik pembelajaran hari itu.
2) Perdengarkanlah berita radio, tv, atau
rekaman.
3) Siswa
mencermati isi berita tersebu.
4)
Siswa
menuliskan isi berita yang didengarnya.
5)
Siswa secara berkelompok mengidentifikasikan berita berdasarkan tempat,
pelaku (siapa dengan siapa), waktu, tentang apa, mengapa, bagaimana dan
bermakna apa.
6) Siswa mendiskusikan hasil identifikasi ke
dalam kelompok.
7)
Siswa melaporkan hasil diskusi tersebut didepan kelas dan kelompok lain
memberikan penilaian.
8)
Siswa menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran yang mereka lakukan pada
hari itu.
2.
Menyimak Pidato
Bertujuan supaya siswa mampu mendengarkan
pidato dalam waktu yang lama. Siswa dapat mendengarkan pidato secara langsung
maupun melalui kaset dalam waktu 1 sampai dengan 2 jam berturut-turut.
Konsentrasi siswa tetap utuh meskipun dalam waktu yang lama.
Alat
yang digunakan: kaset pidato dan tape recorder, teks pidato, dan lembar folio
kosong untuk catatan.
Kegiatan dilakasanakan secara
perseorangan.
Teknik pelaksanaan:
Caranya yaitu:
(1) guru memberikan pengantar singkat tentang
teknik pelaksanaan pembelajaran hari itu,
(2) siswa duduk dengan seksama dalam posisi
siap mendengarkan sambil menyiapkan alat tulisnya,
(3) siswa mendengarkan rekaman pidato
resmi seseorang tokoh (bupati, walikota, gubernur, menteri, presiden atau siapa
saja yang dianggap tokoh) dari kaset yang diputar,
(4) setelah pidato selesai, siswa
menuliskan secara singkat hal-hal yang mereka dengarkan (menulskan kembali
secara ringkas),
(5) siswa membentuk kelompok untuk saling
mendiskusikan hasil ringkasan pidato yang dibuat masing-masing
(6) wakil kelompok menyampaikan hasil diskusi
didepan kelas siswa lainnya menanggapi,
(7) siswa secara perseorangan menjawab
pertanyaan yang disodorkan guru berkaitan dengan isi pidato.
7.
(8) siswa menyimpulkan dan merefleksi
pembelajaran yang mereka lakukan pada hari itu.
3.
Menyimak Debat
Bertujuan supaya siswa dapat menyimak
sebuah perdebatan yang ditunjukkan melalui penyimpulan kelompok mana yang
paling bagus tampilannya ditinjau dari kedalaman isi, keruntutan bahasa, dan
tingkat komunikatifnya.
Alat
yang digunakan: format isian
Kegiatan
dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
Cara
pelaksanaan:
1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu.
2) Siswa menyimak jalannya debat dan mencata
hal-hal yang penting.
3) Siswa mempresentasikan hasil penilaian
jalannya debat.
4) Kelompok lain memberi tanggapan tentang
pendapat temanya.
5) Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari
itu.
4.
Menyimak Cerita
Bertujuan supaya siswa dapat memaknai
dengan cermat, cepat, dan tepat tentang cerita yang didengarnya. Siswa
mendengarkan cerita yang diputarkan dan dilisankan.
Alat
yang digunakan: kaset cerita atau tape recorder.
Kegiatan
teknik pembalajarn ini dapat dilaksanakan secara perseorangan maupun kelompok.
Cara
pelaksanaan:
(1) guru memberikan pengantar singkat tentang
pelaksanaan teknik pembelajaran hari itu,
(2) putarkanlah kasset cerita yang cocok
dengan siswa
(3) siswa mendengarkan cerita yang telah
diputar tersebut,
(4) siswa secara berkelompok mengidintefikasikan
cerita berdasarkan tempat, pelaku, waktu, tentang apa, mengapa,bagaimana, dan
bermakna apa
(5) siswa mendiskusikan hasil identifikasi ke
dalam kelompok,
(6) siswa melaporkan hasil diskusi
tersebut didepan kelas dan kelompok lain memberikan penilaian,
(7) siswa menyimpulkan dan merefleksi
pembelajaran yang mereka lakukan pada hari
itu.
5.
Menyimak Berantai
Bertujuan supaya siswa dapat memahami
informasi yang dibisikkan oleh temannya dengan cermat, cepat dan tepat. Siswa
mendengarkan informasi yang disampaikan teman kemudian menyampaikan informasi
yang didengar ke teman sebelahnya secara berantai dalam kelompok.
Alat
yang digunakan: catatan informasi singkat, panjang, dan tidak beraturan (ada tiga catatan informasi yang direkayasa).
Kegiatan teknik pembelajaran ini dapat dilaksanakan
setara kelompok.
8.
Cara pelaksanaan:
1.
Guru memberikan pengantar singkat tentang pelakasanaan teknik pembelajaran
hari itu.
2.
Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok dengan per anggota per kelompok
sama jumlahnya.
3.
Siswa dalam kelompok diatur dengan berjajar kesamping atau kebelakang.
4.
Setelah posisi siswa sesuai dengan yang diharapkan, guru memanggil siswa
yang paling depan atau paling kanan atau kiri untuk membawa catatan informasi
yang ditunjukkan guru secara rahasia.
5.
Siswa yang menerima informasi tersebut secara cepat membisikkan
informasi ke teman belakangnya atau sampingnya (berdasarkan posisi kelompok).
6. Secara berantai siswa membisikkan
informasi ke teman berikutnya secara bergantian.
7. Siswa yang paling belakang
mengucapkan dengan keras informasi yang diterimanya dari teman depannya.
8.
Siswa depan mencocokkan dengan informasi yang asli.
9.
Guru dapat mengulang dengan informasi yang berjenis-jenis (beberapa
informasi) kedalam satu kelompok secara bertahap.
10. Siswa menyimpulkan tentang kegiatan
yang baru mereka laksanakan dan merefleksi pembelajaran yang mereka lakukan
pada hari itu (Suyatno, 2004).
9.
BAB
III
- Kesimpulan
Menyimak sebagai
salah satu kegiatan berbahasa merupakan keterampilan yang cukup mendasar dalam
aktivitas berkomunikasi. Berdasarkan pernyataan tersebut maka jelas bahwa
keterampilan menyimak harus dibina dan ditingkatkan karena sangat dibutuhkan
oleh manusia baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk kepentingan
lingkungan pendidikan.
Keterampilan
menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif.
Implikasi dalam pelaksanaan pengajaran ialah bahwa pengajar hendaknya memulai
pelajarannya dengan kegiatan lisan yaitu dengan memperdengarkan (sebaiknya
secara spontan, tidak dengan membaca) ujaran-ujaran bahasa Arab baik berupa
kata-kata maupun kalimat, setidak-tidaknya ketika guru memperkenalkan kata-kata
baru, ungkapan-ungkapan baru, atau pola kalimat baru. Manfaat dari kegiatan ini
adalah untuk membiasakan siswa mendengar ujaran dan mengenal dengan baik
tata-bunyi bahasa Arab, selain itu dapat menciptakan kondisi belajar penuh
gairah dan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa.
Media yang dapa
digunakan dalam pengajaran keterampilan menyimak adalah compact disk, casset
recorder, peragaan, permainan bahasa, dan gambar bersambung. Adapun dari metode
yang dapat dipakai dalam pengajaran ketrampilan menyimak yaitu metode langsung,
metode audiolingual, metode ekletik, sedangkan teknik pembelajaran menyimak
memilki beberapa tahapan, tahapan pemula, tahapan menengah dan tahapan tingkat
lanjut.
- Saran
Seorang guru
dalam menerapkan pengajaran keterampilan menyimak hendaknya dapat memilih dan
menerapkan metode dan dan teknik yang cocok digunakan pada tingkat pemula,
menengah, dan tingkat lanjutan. Sehingga membuat peserta didik tetrtari dan
tidak bosan dalam pengjaran keterampilan menyimak (istima’).
10.
DAFTAR
PUSTAKA
Iskandarwassid
dan Dadang Sunendar.2016.Strategi
Pembelajaran Bahasa.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset.
Tarigan,Guntur,Henry.2008.”Menyimak”.Bandung:Angkasa.
.
http://bagazz1995.blogspot.com/2015/03/makalah-strategi-pembelajaran-menyimak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar