Jumat, 16 Desember 2016


MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MENYIMAK
                                                Dosen Pengampu : Haerudin,M.Pd





Di susun oleh : Aah Akmaliah
                                                   Nim                : 1688201099
                                                   Kelas              : A3





BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2016




Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan pada kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunianya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah MENYIMAK yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK “ tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya selesaikan ini masih jauh dari kata kesempurnaan, seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun untuk melengkapi kesempurnaan makalah saya selanjutnya.
Akhir kata saya ucapkan, serta saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amiin...

                                                                         Tangerang, 24 Oktober 2016



                                                                             Penyusun






DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................. :
-       Latar Belakang....................................................................................................... 1
-       Rumusan Masalah................................................................................................... 1
-       Tujuan.................................................................................................................... 1
-       Manfaat.................................................................................................................. 1
BAB II.............................................................................................................................. :
A.    Pengertian Keterampilan Menyimak........................................................................ 2
B.      Media Pembelajaran Keterampilan Menyimak....................................................... 4
C.     Kemampuan menyimak siswa sekolah dasar........................................................... 6
D.    Mempraktikkan Strategi dengan Teknik Pengajaran Keterampilan Menyimak.......... 7
BAB III..............................................................................................................................:
-       Kesimpulan............................................................................................................ 10
-       Saran..................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka




BAB I

A.       Latar Belakang

Menurut Tarigan (1986:31) menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. menyimak sebagai salah satu kegiatan berbahasa merupakan keterampilan yang cukup mendasar dalam aktivitas berkomunikasi. dari pernyataan tersebut maka ketrampilan menyimak adalah satu bentuk ketrampilan berbahasa yang reseptif. 
Implikasi dalam pelaksanaan pembelajaran ialah bahwa pengajar hendaknya memulai pelajarannya dengan kegiatan lisan yaitu dengan memperdengarkan (sebaiknya secara spontan, tidak dengan membaca) ujaran-ujaran bahasa Indonesia baik berupa kata-kata maupun kalimat, setidak-tidaknya ketika guru atau dosen memperkenalkan kata-kata baru, ungkapan-ungkapan baru, atau pola kalimat baru. Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk membiasakan siswa mendengar ujaran dan mengenal dengan baik tata-bunyi bahasa Indonesia, selain itu dapat menciptakan kondisi belajar penuh semangat dan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Hal ini sengaja ditekankan dalam kemampuan  yang diharapkan siswa membaca buku teks sejak awal pelajaran.
Tujuan dari keterampilan menyimak sangatlah penting, karena tanpa kemampuan menyimak yang baik, akan terjadi banyak kesalah pahaman dalam komunikasi sesama pemakai bahasa, yang dapat menyebabkan berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sehari-hari.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan keterampilan menyimak?
2.      Media apa sajakah yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak?
3.      Apa hasil kemampuan menyimak pada siswa sekolah dasar?
4.      Bagaimana praktik dari strategi dan teknik pembelajaran keterampilan menyimak?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian keterampilan menyimak.
2.      Mengetahui media apa sajakah yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak.
3.      Mengetahui hasil kemampuan pada siswa sekolah dasar.
4.      Mengetahui praktik dari strategi dan teknik pembelajaran keterampilan menyimak.





1.
BAB II
STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK

A.     Pengertian Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. pada waktu proses pemelajaran, keterampilan ini jelas mendominasi aktivitas siswa atau mahasiswa dibandingkan dengan keterampilan lainnya, termasuk ketererampilan bebicara. namun, keterampilan ini baru diakui sebagai komponen utama dalam pembelajaran berbahasa pada tahun 1970-an yang ditandai oleh munculnya Total Physical Response (TPS) dari James Asher, The Natural Approach, dan Silent Periodnya. ketiga teori ini menyatakan bahwa menyimak bukanlah suatu kegiatan satu arah.
Langkah pertama dari kegiatan keterampilan menyimak ialah proses psikomotorik untuk menerima gelombang suara melalui telinga dan mengirimkan impuls-impuls tersebut ke otak. namun, proses tersebut hanyalah suatu permulaan dari suatu proses  interaktif ketika otak bereaksi terhadap impuls-impuls tadi untuk mengirimkan sejumlah mekanisme kognitif dan afektif yang berbeda.
 Menurut Brown (1995) terdapat delapan proses dalam kegiatan menyimak yakni:
1.      Pendengar memproses raw speech dan menyimpan image dari dalam short term memory. image ini berisi frase, klausa, tanda-tanda baca, intonasi, dan pola-pola tekanan kata dari suatu rangkaian pembicaraan yang ia dengar.
2.      Pendengar menentukan tipe dalam setiap pristiwa pembicaraan yang sedang diproses. pendengar, sebagai contoh harus menentukan kembali apakah pembicaraan tadi berbentuk suatu dialog,pidato, siaran radio, dan sebagainya.
3.      Pendengar mencari maksud dan tujuan pembicara dengan mempertimbangkan bentuk dan jenis pembicaraan, konteks, dan isi.
4.      Pendengar me-recall latar belakang informasi (melalui skema yang ia miliki) sesuai dengan konteks subjek masalah yang ada. Pengalaman dan ilmu pengetahuan akan digunakan dalam membentuk hubungan-hubungan kognitif untuk memberikan interpretasi yang epat terhadap pesan yang disampaikan.
5.      Pendengar mencari ari literal dari pesan yang ia dengar. proses ini melibatkan kegiatan interpretasi semantik.
6.      Pendengar menentukan arti yang dimaksud.
7.      Pendengar mempertimbangkan apakah informasi yang ia terima harus disimpan didalam memorinya.
8.      Pendengar menghapus bentuk pesan-pesan yang telah ia terima. Pada dasarnya, 99% kata-kata dan frase, serta kalimat yang diterima akan menghilang dan terlupakan.
Tujuan bahasa menurut Nunan (1998) adalah bahwa bahasa itu ada untuk memenuhi tujuan-tujuan komunikatif dan fungsional yang tercemin pada struktur bahasa sehingga konteks dan tujuan itu berperan sangat penting dalam pembentukan bahasa. Nunan mengatakan bahwa menyimak terbagi menjadi dua kategori yaitu :
-          Monolog
Pada monolog kita dapat melihat ada sesuatu sifat yang direncanakan (planned).
-          Dialog
2.
Pada dialog muncul sifat interpersonal dan transaksional yang terdiri atas subkategori familiar dan nonfamiliar.

Dalam KBM menyimak, pola KBM yang dikemukakan oleh Kemp (1977) dapat diberlakukan pada aktivitas menyimak. Berikut ini beberapa tahapannya.
1. Identifikasi. peserta didik mempersepsi bunyi-buni dan frase-frase dengan mengidentifikasi unsur-unsur ini secara langsung dan holistik terhadap artinya.
2. Identifikasi dan seleksi tanpa retensi. peserta didik mendengarkan untuk kesengan memahami, menyarikan sekuen, tanpa dituntut untuk mendemonstrasikan pemahaman melalui penggunaan bahasa secara aktif.
3. Identifikasi dan seleksi terarah dengan retensi pendek/ terbatas. peserta didik diberi beberapa indikator terlebih dahulu tentang hal-hal yang didengar atau disimak, mereka mendemonstrasikan pemahamannya secara langsung dalam beberapa cara yang aktif.
4.   Identifikasi dan seleksi dengan retensi yang memerlukan waktu yang panjang.

Strategi pembelajaran keterampilan menyimak berkembang terutama dalam pengajaran bahasa asing. Munculnya teknologi perekaman seperti kaset, CD, video, dan lain-lain, meningkatkan kemajuan pemberian materi ajar menyimak. Dalam pengajaran bahasa Indonesia, tampaknya strategi belajar menyimak masih berkutat dengan pola lama, yaitu peserta didik mendengar dan berupaya menjawab apa yang dijelaskan oleh pengajar.
Unsur yang sangat penting dan fundamental dalam semua interaksi adalah keterampilan untuk memahami apa yang dikatakan atau diucapakan oleh orang lain atau pembicara. Dalam kehidupan barnahasa sehari-hari, sering kita jumpai pendengar-pendengar yang kurang terampil, baik dalam bahasa ibu maupun bahasa kedua; mungkin karena perhatian kurang terpusat, egosentrisme, ataupun karena sifat kenangan lewat pendengaran yang singkat, padahal kebanyakan orang dewasa diperkirakan telah menggunakan waktu dalam aktivitas komunikasi: 45% digunakan untuk mendengarkan, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan hanya 9% untuk menulis.
Dalam situasi kehidupan  sehari-hari banyak orang yang menjadi terampil, baik dalam bahasa pertama maupun bahasa kedua, dalam memahami register-register bahasa variasi dialek, dan kemajemukan struktur, tetapi mereka tidak menghasilkannya sendiri dalam wicara. Dalam hubungan inilah para peserta didik harus diberi dorongan dan kesempatan untuk menerima pengalaman dalam kehidupan berbahasa yang nyata, dan menerima latihan-latihan yang sesuai bagi masing-masing individu dengan materi yang efektif dan praktis serta menyenangkan.
Sebenarnya mendengarkan memahami itu bukan merupakan suatu proses yang pasif, melainkan suatu proses yang aktif dalam mengontruksikan suatu pesan dari suatu arus bunyi yang diketahui orang sebagai potensi-potensi fonologis, semantik, dan sintaksis suatu bahasa. Dalam proses tersebut dapat dibedakan dua aspek tujuan menyimak, yaitu:
a. Persepsi, yakni ciri kognitif dari proses mendengarkan yang didasarkan pada pemahaman pengetahuan tentang kaidah-kaidah kebahasaan;
b. Resepsi, yakni pemahaman pesan atau penafsiran pesan yang dikehendaki oleh pembicara (Iskandarwassid, 2014).
                                               
                                                            3.
Dalam buku Keterampilan Menyimak karya Deby Luriawati Naryatmojo (2011) terdapat dua aspek tujuan menyimak yang perlu diperhatikan, yaitu adanya pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pertama pesan pembicara, dan kedua pesan itu sesuai dengan kehendak pembicara. Berdasarkan dua aspek menyimak tersebut dapat diperinci lagi tentang tujuan menyimak sebagai berikut ini.
1.    Mendapatkan fakta
2.    Menganalisis fakta
3.    Mengevaluasi fakta
4.    Mendapatkan inspirasi
5.    Mendapatkan hiburan
6.    Memperbaiki kemampuan berbicara (Deby, 2011).





































                                                                        4.


B.  Media Pembelajaran Keterampilan Menyimak

1.  Compact Disk (CD)
Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran keterampilan menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk software sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.
2.  Casset Recorder
Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat menampilkan dalam bentuk gambar.
3.   Peragaan
Peragaan merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami teks yang didengar siswa, disamping itu dapat pula memberikan penguatan terhadap makna yang terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan, isyarat, mimik wajah atau bentuk yang lainnya.
4.   Permainan Bahasa
Ada beberapa permainan bahasa yang dapat digunakan dalam mengajarkan keterampilan menyimak seperti : bisik berantai (al asror al mutastalstil), perintah bersyarat, siapa yang berbicara (man al mutahadist), bagaimana saya pergi.
5.   Gambar Bersambung
Gambar bersambung merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu peristiwa yang utuh. Gambar tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus ditunjukkan kepada siswa.
      


















                                                                        5.
CKemampuan menyimak siswa sekolah dasar
Tujuan utama pengajaran bahasa indonesia adalah agar para siswa terampil berbahasa, dalam pengertian terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.
☺  Taman kanak-kanak
a.  Menyimak pada teman sebaya.
b. Mengembangkan waktu perhatian yang amat opanjang terhadap cerita dan dongeng.
c.  Dapat mengingat petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan sederhana.

☺   Kelas satu (5 1/2 – 7 tahun)
a. Menyimak untuk menjelaskan, menjernihkan pikiran dan untuk mendapat jawaban atas pertanyaan.
b.  Dapat mengulangi secara tepat apa-apa yang telah didengarkan.
c.   Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata lingkungan.

☺   Kelas dua (6 1/2 – 8 tahun)
a.  Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat.
b. Membuat saran-saran, usul-usul, dan mengemukakan pertanyaan untuk mengecek pengertiannya.
c.   Sadar akan situasi, bila sebaiknya menyimak atau sebaliknya.

☺   Kelas tiga dan empat (7 1/2 – 10 tahun)
a.  Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai sumber informasi dan kesenangan. Menyimak pada laporan orang lain, dengan maksud tertentu serta dapat menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan itu.
b.  Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi yang tidak mereka pahami maknanya.

☺   Kelas lima dan enam (91/2 – 11 tahun)
a. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan, kesalahan, propaganda, dan petunjuk yang keliru.
b.  Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan memperoleh kesenangan dalam menemui dalam tipe-tipe baru.










                                                6.
D. Mempraktikkan Strategi dengan Teknik Pengajaran Keterampilan Menyimak
1.   Menyimak Berita
Bertujuan supaya siswa dapat memahami dan memaknai berita yang didengarnya dengan cermat, cepat dan tepat. Siswa mendengarkan radio berita radio atau tv atau rekaman.
Alat yang digunakan: kaset berita, rekaman, tape recorder, dan tv.
Kegiatan dapat dilaksanakan secara perseorangan maupu kelompok
Cara pelaksanaan:
1)  Guru memberikan pengantar singkat tentang pelaksanaan teknik pembelajaran hari itu.
2)    Perdengarkanlah berita radio, tv, atau rekaman.
3)    Siswa mencermati isi berita tersebu.
4)    Siswa menuliskan isi berita yang didengarnya.
5)  Siswa secara berkelompok mengidentifikasikan berita berdasarkan tempat, pelaku (siapa dengan siapa), waktu, tentang apa, mengapa, bagaimana dan bermakna apa.
6)    Siswa mendiskusikan hasil identifikasi ke dalam kelompok.
7)  Siswa melaporkan hasil diskusi tersebut didepan kelas dan kelompok lain memberikan penilaian.
8)  Siswa menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran yang mereka lakukan pada hari itu.

2.  Menyimak Pidato 
Bertujuan supaya siswa mampu mendengarkan pidato dalam waktu yang lama. Siswa dapat mendengarkan pidato secara langsung maupun melalui kaset dalam waktu 1 sampai dengan 2 jam berturut-turut. Konsentrasi siswa tetap utuh meskipun dalam waktu yang lama.
Alat yang digunakan: kaset pidato dan tape recorder, teks pidato, dan lembar folio kosong untuk catatan.
Kegiatan dilakasanakan secara perseorangan.
Teknik pelaksanaan:
Caranya yaitu:
 (1) guru memberikan pengantar singkat tentang teknik pelaksanaan pembelajaran hari itu,
 (2) siswa duduk dengan seksama dalam posisi siap mendengarkan sambil menyiapkan alat tulisnya,
(3) siswa mendengarkan rekaman pidato resmi seseorang tokoh (bupati, walikota, gubernur, menteri, presiden atau siapa saja yang dianggap tokoh) dari kaset yang diputar,
(4) setelah pidato selesai, siswa menuliskan secara singkat hal-hal yang mereka dengarkan (menulskan kembali secara ringkas),
 (5) siswa membentuk kelompok untuk saling mendiskusikan hasil ringkasan pidato yang dibuat masing-masing
 (6) wakil kelompok menyampaikan hasil diskusi didepan kelas siswa lainnya menanggapi,
(7) siswa secara perseorangan menjawab pertanyaan yang disodorkan guru berkaitan dengan isi pidato.
                                                                                7.
(8) siswa menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran yang mereka lakukan pada hari itu.

3.   Menyimak Debat
Bertujuan supaya siswa dapat menyimak sebuah perdebatan yang ditunjukkan melalui penyimpulan kelompok mana yang paling bagus tampilannya ditinjau dari kedalaman isi, keruntutan bahasa, dan tingkat komunikatifnya.
Alat yang digunakan: format isian
Kegiatan dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
Cara pelaksanaan:
1)   Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari itu.
2)   Siswa menyimak jalannya debat dan mencata hal-hal yang penting.
3)   Siswa mempresentasikan hasil penilaian jalannya debat.
4)   Kelompok lain memberi tanggapan tentang pendapat temanya.
5)   Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.

4.      Menyimak Cerita
Bertujuan supaya siswa dapat memaknai dengan cermat, cepat, dan tepat tentang cerita yang didengarnya. Siswa mendengarkan cerita yang diputarkan dan dilisankan.
Alat yang digunakan: kaset cerita atau tape recorder.
Kegiatan teknik pembalajarn ini dapat dilaksanakan secara perseorangan  maupun kelompok.
Cara pelaksanaan:
 (1) guru memberikan pengantar singkat tentang pelaksanaan teknik pembelajaran hari itu,
 (2) putarkanlah kasset cerita yang cocok dengan siswa
   (3) siswa mendengarkan cerita yang telah diputar tersebut,
 (4) siswa secara berkelompok mengidintefikasikan cerita berdasarkan tempat, pelaku, waktu, tentang apa, mengapa,bagaimana, dan bermakna apa
 (5) siswa mendiskusikan hasil identifikasi ke dalam kelompok,
       (6) siswa melaporkan hasil diskusi tersebut didepan kelas dan kelompok lain memberikan penilaian,
   (7) siswa menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran yang mereka lakukan pada   hari itu.

5.      Menyimak Berantai
Bertujuan supaya siswa dapat memahami informasi yang dibisikkan oleh temannya dengan cermat, cepat dan tepat. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan teman kemudian menyampaikan informasi yang didengar ke teman sebelahnya secara berantai dalam kelompok.
Alat yang digunakan: catatan informasi singkat, panjang, dan tidak beraturan   (ada tiga catatan informasi yang direkayasa).
Kegiatan teknik pembelajaran ini dapat dilaksanakan setara kelompok.



                                                                  8.
Cara pelaksanaan:
1.      Guru memberikan pengantar singkat tentang pelakasanaan teknik pembelajaran hari itu.
2.      Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok dengan per anggota per kelompok sama jumlahnya.
3.   Siswa dalam kelompok diatur dengan berjajar kesamping atau kebelakang.
4.  Setelah posisi siswa sesuai dengan yang diharapkan, guru memanggil siswa yang paling depan atau paling kanan atau kiri untuk membawa catatan informasi yang ditunjukkan guru secara rahasia.
5.   Siswa yang menerima informasi tersebut secara cepat membisikkan informasi ke teman belakangnya atau sampingnya (berdasarkan posisi kelompok).
6. Secara berantai siswa membisikkan informasi ke teman berikutnya secara bergantian.
7. Siswa yang paling belakang mengucapkan dengan keras informasi yang diterimanya dari teman depannya.
8.   Siswa depan mencocokkan dengan informasi yang asli.
9.  Guru dapat mengulang dengan informasi yang berjenis-jenis (beberapa informasi) kedalam satu kelompok secara bertahap.
10. Siswa menyimpulkan tentang kegiatan yang baru mereka laksanakan dan merefleksi pembelajaran yang mereka lakukan pada hari itu (Suyatno, 2004).





























                                                 9.
BAB III

-    Kesimpulan
Menyimak sebagai salah satu kegiatan berbahasa merupakan keterampilan yang cukup mendasar dalam aktivitas berkomunikasi. Berdasarkan pernyataan tersebut maka jelas bahwa keterampilan menyimak harus dibina dan ditingkatkan karena sangat dibutuhkan oleh manusia baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk kepentingan lingkungan pendidikan.
Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Implikasi dalam pelaksanaan pengajaran ialah bahwa pengajar hendaknya memulai pelajarannya dengan kegiatan lisan yaitu dengan memperdengarkan (sebaiknya secara spontan, tidak dengan membaca) ujaran-ujaran bahasa Arab baik berupa kata-kata maupun kalimat, setidak-tidaknya ketika guru memperkenalkan kata-kata baru, ungkapan-ungkapan baru, atau pola kalimat baru. Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk membiasakan siswa mendengar ujaran dan mengenal dengan baik tata-bunyi bahasa Arab, selain itu dapat menciptakan kondisi belajar penuh gairah dan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa.
Media yang dapa digunakan dalam pengajaran keterampilan menyimak adalah compact disk, casset recorder, peragaan, permainan bahasa, dan gambar bersambung. Adapun dari metode yang dapat dipakai dalam pengajaran ketrampilan menyimak yaitu metode langsung, metode audiolingual, metode ekletik, sedangkan teknik pembelajaran menyimak memilki beberapa tahapan, tahapan pemula, tahapan menengah dan tahapan tingkat lanjut.

-     Saran
Seorang guru dalam menerapkan pengajaran keterampilan menyimak hendaknya dapat memilih dan menerapkan metode dan dan teknik yang cocok digunakan pada tingkat pemula, menengah, dan tingkat lanjutan. Sehingga membuat peserta didik tetrtari dan tidak bosan dalam pengjaran keterampilan menyimak (istima’).















                                                                        10.




                                                            DAFTAR PUSTAKA

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar.2016.Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset.

Tarigan,Guntur,Henry.2008.”Menyimak”.Bandung:Angkasa.
.
http://bagazz1995.blogspot.com/2015/03/makalah-strategi-pembelajaran-menyimak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar