Senin, 19 Desember 2016


MAKALAH
MENYIMAK EKSTENSIF
Diajukan untuk memenuhi salah satu
 Tugas mata kuliah Menyimak
Dosen pengampu :
 Haerudin.M.P.d









Disusun Oleh :
Muhammad Dwirianto
Kelas : A3



Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2016







KATA PENGANTAR

            Penulis bersyukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya seluruh proses penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
            Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW.  yang telah menembus zaman kegelapan  menuju ke zaman yang terang benderang.
            Dalam rangka mendidik, membina dan mengembangkan segala potensi yang penulis miliki, penulis mencoba menguraikan suatu bahasan mengenai: ‘’MENYIMAK EKSTENSIF’’.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu banyak pihak yang telah membantu, memberikan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua  pihak yang telah membantu atas tersusunnya makalah ini.
            Makalah ini disusun dan diuraikan secara efektif dengan landasan pengetahuan yang diambil dari buku-buku yang relevan untuk menambah wawasan.
            Sudah barang tentu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi memperbaiki isi dari makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah khazanah  ilmu pengetahuan dan wawasan kepada para pembaca dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.


Tangerang, 31 Oktober 2016

Penulis


DAFTAR  ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................................   i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................   ii
BAB I     PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A.    Latar Belakang ....................................................................................................... 2
B.     Prumusan Masalah ..................................................................................................   2
C.     Tujuan .…………………………………………………………………………….  2
D.    Manfaat ................................................................................................................. .. 2
BAB II   PEMBAHASAN ............................................................................................... .. 3
A.    Pengertian menyimak ekstensif............................................................................. …            3
B.     Jenis-jenis menyimak ekstensif............................................................................ …..3
BAB III   PENUTUP .........................................................................................................   8
A.    Kesimpulan............................................................................................................. 8
B.     Saran...................................................................................................................... …            8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... …            9









BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial. artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, akan selalu membutuhkan orang lain. Kodratnya  manusia itu hidup bersama, bukan individu. Karena itu di dalam kehidupannya, manusia selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi itu tentunya pada umumnya melibatkan kegiatan berbicara dan  mendengarkan. Namun masih sering terjadi miskomunikasi dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya hanya sekadar berbicara dan mendengar saja, mereka melupakan menyimak. Memang menyimak itu mendengarkan, tetapi menyimak bukan sekadar mendengarkan, melainkan memahami dan menanggapi apa yang dikatakan dan disampaikan oleh pembicara.
Oleh karena itu, menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses berinterkasi dan berkomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu , mengapa pembelajaran keterampilan berbahasa diajarkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama menyimak, yang memiliki persentase paling banyak dalam berinteraksi dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
            Menyimak merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk memperoleh informasi, salah satunya yaitu menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebiih umum dan lebih bebas dari suatu ujaran tidak perlu dibawah bimbinngan langsung dari seorang guru. Pada umumnya menyimak ekstensif dapat dipergunakan untuk dua tujuan yang berbeda .
            Penggunaan yang  paling dasar ialah menangkap atau mengingat kembali bahan yang telah dikenal atau diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru.Menyimak ekstensif dapat pula memberi kesempatan dan kebebasan bagi para siswa mendengar dan menyimak butir-butir kosa kata dan struktur-struktur yang masih asing atau baru baginya yang terdapat dalam arus ujaran yang berbeda didlam jangkauan dan kapasitas untuk menanganinya.
            Mungkin saja terdapat sejumlah kata teknis yang belum diketahui atau bentuk kata yang serba baru lagi asing. Dalam hal ini terdapat suatu keakraban yang tidak disadari terhadap bentuk-bentuk yang dalam waktu singkat akan menjadi bahan pelajaran dan bahan pengajaran dalam suatu pengajaran dalam suatu pelajaran bahasa.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian menyimak ekstensif ?
2.      Apa tujuan jenis-jenis menyimak ekstensif ?
C. Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian menyimak.
2.      Untuk mengetahui tujuan jenis-jenis menyimak ekstensif.
D. Manfaat Penulisan
            Manfaat penulisan makalah ini untuk menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian dan tujuan dari jenis-jenis menyimak ekstensif. Selain itu juga sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Menyimak.












BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Menyimak Ekstensif
            Menyimak jenis ini (ekstensif listening) merupakan kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat umum dan tidak di perlukan bimbingan langsung dari seorang guru, dalam menyimak ekstensif ini, penyimak hanya menyimak bagiian-bagian yang penting saja, secara umum, sepintas, dan garis garis besarnya saja.
            Penggunaan yang paling dasar ialah menagkap atau mengingat kembali bahan yang telah di kenal atau diketauhi dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru. Ini merupakan suatu struktur yang baru-baru ini diajarkan atau suatu perangkat leksikal yang telah di perkenalkan beberapa bulan sebelumnya serta memerlukan perbaikan. Keuntungan menyingkatkan bahan lama kepada para siswa dengan cara ini ialah mereka melihat hal itu secara wajar dalamm lingkuungan yang asli dan alamiah, bukan hanya sekedar dalam hubungan kelas, hal itu pertama kali mungkin di sajikan secara foramal.
            Secara psikologis, menyimak ekstensif terhadap bahasa ‘’nyata’’ –sebagai lawan dari bahasa ‘’tulis’’-akan sangat memuaskan selama kegiatan tersebut dapat memperagakan upaya-upaya para siswa di dalam kelas dan dapat memberi keuntungan dalam kehidupan lingkungan bahasa yang hidup. Salah satu dari kegagalan pengajaran bahasa yang paling besar  dan paling umuum adalah bahasa yang di ajarkan keepada para siswa secara keseluruhan tidak mencukupi untuk menggarap serta menangani arus atau tumpukan rangsangan yang berhubungan dengan bahan simakan yang datang kepadanya dari segala arah pada saat pertama kalinya dia menginjakkan kakinya di neegara asing (misalnya di Inggris bagi siswa yang belajar bahasa inggris). Maka , menyimak ekstensif tipe ini akan dapat membantunya dengan baik. Bahan-bahan yang di dengar dan di simaknya tentu saja tidak perlu selalu berupa suatu penyajian kembali sesuatu yang telah diketahuinya.
B. Jenis-jenis Menyimak Ekstensif
A.    Menyimak sekunder
B.     Menyimak pasif
C.     Menyimak estetik
D.    Menyimak sosial
1.      Menyimak Sekunder
            Menyimak sekunder adalah jenis kegiatan menyimak yang di lakukan pada saat atau bersamaan dengan kegiatan lain. Menyimak sekunder sama dengan kegiatan mendengarkan. Misalnya, Rani menyimak lagu-lagu yang ditayangkan di televisi dalam acara pesta, sementara dia sedang mengerjakan tugas sekolah, yaitu menyusun kliping. Dalam hal ini keduanya menyusun kliping dan menyinak lagu-lagu berjalan siring.
            Menyimak sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (exstensive listening). Berikut ini contoh dari menyimak sekunder :
a)      Menyimak pada musik yang mengiringi ritme-ritme atau tari-tarian rakyat di sekolah dan pada acara-acara radio yang terdenggar sayup-sayup sementara kita menulis surat pada seorang teman di rumah.
b)      Sambil menikmati musik, kita ikut berpartisipasi dalam kegiatan tertentu di sekolah seperti melukis, hasta karya, tamah liat, membuat sketsa dan latihan menulis indah.

2.      Menyimak Pasif
            Menyimak pasif mirip dengan menyimak sekundur, yaitu menyimak sambil melakukan pekerjaan lain. Contohnya kegiatan menyimak pasif ini sering kita temukan pada kebiasaan anak-anak dewasa ini, yaitu belajar sambil mendengarkan siaran radio. Apabila siaran radio menarik perhatiannya maka perhatian mereka berubah dari buku pelajaran ke siaran radio.
            Pada menyimak pasif, perhatian dapat beralih sepenuhnya dari satu kegiatan( membaca, menulis atau yang lainnya ) kegiatan lain yang lebih menarik perhatiannya.Walaupun pada hakikatnya agak salah untuk membayangkan bahwa otak mereka tidak jalan atau bermalas-malasan saja. Yang disebut menyimak pasif adalah penyeran suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa. Sebenarnya otak ini bukan main aktifnya dalam mendaftarkan bunyi-bunyi, bau-bauan, bentuk-bentuk, dan rupa-rupa , walaupun kita seolah-olah mengarahkan perhatian pada hal lain bahkan pada saat kita tidur nyenyak.
            Kalau kita tahu bahwa tanpa upaya sadarpun otak kita dapat berbuat banyak dalam menguasai suatu bahasa asing, kita dapat memetik keuntungan dari sumber yang tersembunyi ini. Kita hendaknya memberi kesempatan kepada otak kita untuk bekerja seefisien mungkin. Untuk melakukan hal ini kita perlu mempergunakan teknik-tekniktertentu yang bermanfaat, antara lain :
a)      Berilah otak dan telinga kesempatan menyimak banyak-banyak kita kadang-kadang tercengang meenyaksikan orang-orang pribumi yang tidakk bersekolah, tetapi mereka lancar sekali mempergunakan beberapa bahasa asing. Ini di mungkinkan karena mereka hidup langsung di daerah bahasa-bahasa tersebut dalam waktu yang lama dalam memberi kesempatan yang cukup bagi telinga dan otak mereka menyimak bahasa-bahasa tersebut. Kita dapat meniru kondisi-kondisi ideal orang-orang pribumi ini dengan memanfaatkan program-program radio, televisi, rekaman-rekaman, serta mendengarkan kuliah-kuliah yang merupakan bahan mentah yang memuaskan yang dapat dipergunakanoleh oytak.
b)      Tenang da santai, kegelisahan –kegeliisahan sekalipun dalam belajar bahasa, seakan-akan memutuskan upaya-upaya otak kita untuk melakukan tugasnya`
c)      Jangan memasang rintangan bagi bunyi, orang-orang yang bermukim dikat rel kereta api yang bising cenderung untuk melindungi diri mereka dengan ‘’tabir bunyi’’.
d)     Berikanlah waktu yang cukup bagi telinga dan otak, pada akhir minggu kebanyakan orang beranggapan mereka haruslah mulai berbicara suatu bahsa asing. Tentu saja tanpa sangsi mereka dapat memakai beberapa ekspresi, tetapi untuk memanfaatkan “passive learning” dengan sebaik-baiknya seseorang haruslah memberiki kesempatan bagi otak untuk bekerja beberapa bulan.
e)      Beri kesempatan bagi otak dan telinga bekerja, sementara kita mengarkan sesuatu yang lain suatu cara yang baik kita ialah memasang rekaman dalam suatu bahasa; sementara kita bercukur, makan, membaca koran sore, ataupun pada saat bermain dengan anak-anak. Kita akan dapat memberi perhatian yang serius sepanjang waktu. Oleh sebab itu, berilah kesempatan menyimak bagi telinga dan otak secara santai. Banyak orang menganggap sepele hal itu, tapi sebenarnya sangat penting dalam belajar bahasa, terlebih-lebih bahasa asing.


3.      Menyimak Estetik
            Menyimak jenis ini disebut juga dengan menyimak apresiatif ( apreciation listening). Dalam menyimmak estetis penyimak secara serius dan bersungguh-sungguh memperhatikan suatu acara atau pertunjukan drama, cerita dongeng, puisi atau hiburan-hiburan lain yang sejenis baik secara langsung maupun siaran televisi atau radio. Secara imajenatif, penyimak ikut terlibat, mengalami, melakukan, dan merasakan karakter dari setiap prilaku.
             Menyimak estetik (aestethetic listening), ataupun yang di sebut  menyimak apresiatif (appreciational listening) adalah fase terakhir dan kegatan termasuk kegiatan ke dalam menyimak secara kebetulan dan menyimak secara ekstensif mencakup :
a)      Menyimak musik, puisi, pembacaan bersama atau drama radio dan rekaman-rekaman.
b)      Menikmati cerita, teka-teki, gemerencing irama, dan dan lakon lako-lakon yang di bacakan atau yang di ceritakan oleh guru, siswa, atau aktor.

4.      Menyimak Sosial
Penggalaman menunjukkan bahwa anak kecil umumnya mempunyai sedikit alasan untuk tidak menyimak secara tekun dan sungguh-sungguh terhadap suatu hal. Cukuplah sang anak mempunyai jenis pilihan menyimak secara acak (random) waktu dia mengobrol dengan teman-teman sebayanya pada kegiatan-kegiatan bermain, atau dengan keluarganya dalam suatu usaha menjadi orang ramah yang suka bergaul. Juga, dia menyimak secara kebetulan, walaupun dengan perhatian yang penuh pada cerita-cerita yang dibacakan atau dikisahkan oleh ibunya. Menyimak secara kebetulan seperti itu sangat penting sepanjang hidup kita dan dapat dikatakan mempunyai beberapa fase, yaitu:
1)      Menyimak Sekunder
2)      Menyimak Pasif
3)      Menyimak Estetik
4)      Menyimak Sosial
Menyimak sosial (Social Listening) atau menyimak konversasional ataupun menyimak sopan biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang-orang mengobrol atau bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir mereka saling mendengarkan satu dan lainnya untuk membuat responsi-responsi yang wajar, mengikuti hal-hal yang menarik, dan memersebut perlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa-apa yang di kemukakan dan dikatakan oleh seorang rekan.
            Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa menyimak sosial  paling sedikit mencakup dua hal, yaitu:
1)      Menyimak secara sopan santun san dengan penuh perhatian terhadap percakapan atau obrolan dalam situasi-situasi dengan suatu maksud:
2)      Menyimak serta memahami peran-peran pembicara dan penyimak dalam proses komunikasi (anderson; 1972:69). Orang-orang yang dapat menaati kedua hal tersebut dikatakan sebagai anggota-anggota masyarakat yang baik.
















BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
 Menyimak ekstensif merupakan kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat umum dan tidak di perlukan bimbingan langsung dari seorang guru, dalam menyimak ekstensif ini, penyimak hanya menyimak bagiian-bagian yang penting saja, secara umum, sepintas, dan garis garis besarnya saja.
 Jenis-jenis Menyimak Ekstensif
1)      Menyimak sekunder
2)      Menyimak pasif
3)      Menyimak estetik
4)      Menyimak sosial

B.     Saran
Karena menyimak memiliki peran yang sangat penting dan sangat banyak dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari, maka sangat penting juga bagi kita untuk mengetahui dan memahami menyimak dengan baik. Agar mendapatkan pesan, informasi, gagasan atau hal-hal yang tidak keliru. Dan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan miskomunikasi dalam berkomunikasi.



Daftar Pustaka
Tarigan, Guntur.1986.Menyimak. Bandung: Angkasa Bandung
Arifin, Bustanul. 2007. Menyimak. Jakarta: Universitas terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar