MAKALAH
MENYIMAK EKSTENSIF
Diajukan untuk memenuhi salah satu
Tugas mata kuliah Menyimak
Dosen pengampu :
Haerudin.M.P.d
Disusun Oleh :
Muhammad Dwirianto
Kelas : A3
Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Universitas
Muhammadiyah Tangerang
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya seluruh proses
penulisan makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
yang telah menembus zaman kegelapan
menuju ke
zaman
yang terang benderang.
Dalam rangka mendidik, membina dan
mengembangkan segala potensi yang penulis miliki, penulis mencoba menguraikan
suatu bahasan mengenai: ‘’MENYIMAK EKSTENSIF’’.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini tentu banyak pihak yang telah membantu, memberikan motivasi baik secara langsung maupun tidak
langsung, oleh karena
itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu atas tersusunnya makalah
ini.
Makalah ini disusun dan diuraikan
secara efektif dengan landasan pengetahuan yang diambil dari buku-buku yang relevan untuk menambah wawasan.
Sudah barang tentu makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
memperbaiki isi dari makalah ini.
Penulis
berharap semoga makalah
yang sederhana ini
dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan wawasan kepada para pembaca dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Tangerang, 31 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................................. . 1
A.
Latar Belakang ....................................................................................................... . 2
B.
Prumusan Masalah .................................................................................................. 2
C.
Tujuan .……………………………………………………………………………. 2
D. Manfaat
................................................................................................................. .. 2
BAB
II PEMBAHASAN ............................................................................................... .. 3
A.
Pengertian menyimak ekstensif............................................................................. … 3
B. Jenis-jenis
menyimak ekstensif............................................................................ …..3
BAB
III PENUTUP ......................................................................................................... 8
A.
Kesimpulan............................................................................................................. . 8
B. Saran...................................................................................................................... … 8
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................... … 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia
adalah makhluk sosial. artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, akan selalu
membutuhkan orang lain. Kodratnya manusia itu hidup bersama, bukan
individu. Karena itu di dalam kehidupannya, manusia selalu berinteraksi dan
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi
itu tentunya pada umumnya melibatkan kegiatan berbicara dan mendengarkan.
Namun masih sering terjadi miskomunikasi dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
Hal ini dikarenakan dalam prosesnya hanya sekadar berbicara dan mendengar saja,
mereka melupakan menyimak. Memang menyimak itu mendengarkan, tetapi menyimak
bukan sekadar mendengarkan, melainkan memahami dan menanggapi apa yang
dikatakan dan disampaikan oleh pembicara.
Oleh
karena itu, menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses berinterkasi dan berkomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari. Karena
itu , mengapa pembelajaran keterampilan berbahasa diajarkan untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Terutama menyimak, yang memiliki persentase paling
banyak dalam berinteraksi dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Menyimak
merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk memperoleh informasi,
salah satunya yaitu menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai
hal-hal yang lebiih umum dan lebih bebas dari suatu ujaran tidak perlu dibawah
bimbinngan langsung dari seorang guru. Pada umumnya menyimak ekstensif dapat
dipergunakan untuk dua tujuan yang berbeda .
Penggunaan
yang paling dasar ialah menangkap atau
mengingat kembali bahan yang telah dikenal atau diketahui dalam suatu
lingkungan baru dengan cara yang baru.Menyimak ekstensif dapat pula memberi
kesempatan dan kebebasan bagi para siswa mendengar dan menyimak butir-butir kosa
kata dan struktur-struktur yang masih asing atau baru baginya yang terdapat
dalam arus ujaran yang berbeda didlam jangkauan dan kapasitas untuk
menanganinya.
Mungkin
saja terdapat sejumlah kata teknis yang belum diketahui atau bentuk kata yang
serba baru lagi asing. Dalam hal ini terdapat suatu keakraban yang tidak
disadari terhadap bentuk-bentuk yang dalam waktu singkat akan menjadi bahan
pelajaran dan bahan pengajaran dalam suatu pengajaran dalam suatu pelajaran
bahasa.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian
menyimak ekstensif
?
2.
Apa tujuan
jenis-jenis menyimak ekstensif ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui
pengertian menyimak.
2.
Untuk mengetahui
tujuan jenis-jenis menyimak ekstensif.
D. Manfaat
Penulisan
Manfaat
penulisan makalah ini untuk menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian dan
tujuan dari jenis-jenis menyimak ekstensif. Selain itu juga sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Menyimak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menyimak Ekstensif
Menyimak
jenis ini (ekstensif listening) merupakan kegiatan menyimak yang berhubungan
dengan hal-hal yang bersifat umum dan tidak di perlukan bimbingan langsung dari
seorang guru, dalam menyimak ekstensif ini, penyimak hanya menyimak
bagiian-bagian yang penting saja, secara umum, sepintas, dan garis garis
besarnya saja.
Penggunaan
yang paling dasar ialah menagkap atau mengingat kembali bahan yang telah di
kenal atau diketauhi dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru. Ini
merupakan suatu struktur yang baru-baru ini diajarkan atau suatu perangkat
leksikal yang telah di perkenalkan beberapa bulan sebelumnya serta memerlukan
perbaikan. Keuntungan menyingkatkan bahan lama kepada para siswa dengan cara
ini ialah mereka melihat hal itu secara wajar dalamm lingkuungan yang asli dan
alamiah, bukan hanya sekedar dalam hubungan kelas, hal itu pertama kali mungkin
di sajikan secara foramal.
Secara
psikologis, menyimak ekstensif terhadap bahasa ‘’nyata’’ –sebagai lawan dari
bahasa ‘’tulis’’-akan sangat memuaskan selama kegiatan tersebut dapat
memperagakan upaya-upaya para siswa di dalam kelas dan dapat memberi keuntungan
dalam kehidupan lingkungan bahasa yang hidup. Salah satu dari kegagalan
pengajaran bahasa yang paling besar dan
paling umuum adalah bahasa yang di ajarkan keepada para siswa secara
keseluruhan tidak mencukupi untuk menggarap serta menangani arus atau tumpukan
rangsangan yang berhubungan dengan bahan simakan yang datang kepadanya dari
segala arah pada saat pertama kalinya dia menginjakkan kakinya di neegara asing
(misalnya di Inggris bagi siswa yang belajar bahasa inggris). Maka , menyimak
ekstensif tipe ini akan dapat membantunya dengan baik. Bahan-bahan yang di
dengar dan di simaknya tentu saja tidak perlu selalu berupa suatu penyajian
kembali sesuatu yang telah diketahuinya.
B. Jenis-jenis
Menyimak Ekstensif
A.
Menyimak
sekunder
B.
Menyimak pasif
C.
Menyimak estetik
D.
Menyimak sosial
1.
Menyimak Sekunder
Menyimak
sekunder adalah jenis kegiatan menyimak yang di lakukan pada saat atau
bersamaan dengan kegiatan lain. Menyimak sekunder sama dengan kegiatan
mendengarkan. Misalnya, Rani menyimak lagu-lagu yang ditayangkan di televisi
dalam acara pesta, sementara dia sedang mengerjakan tugas sekolah, yaitu
menyusun kliping. Dalam hal ini keduanya menyusun kliping dan menyinak
lagu-lagu berjalan siring.
Menyimak
sekunder (secondary listening)
adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (exstensive listening). Berikut ini contoh dari menyimak sekunder :
a)
Menyimak pada
musik yang mengiringi ritme-ritme atau tari-tarian rakyat di sekolah dan pada
acara-acara radio yang terdenggar sayup-sayup sementara kita menulis surat pada
seorang teman di rumah.
b)
Sambil menikmati
musik, kita ikut berpartisipasi dalam kegiatan tertentu di sekolah seperti
melukis, hasta karya, tamah liat, membuat sketsa dan latihan menulis indah.
2.
Menyimak Pasif
Menyimak
pasif mirip dengan menyimak sekundur, yaitu menyimak sambil melakukan pekerjaan
lain. Contohnya kegiatan menyimak pasif ini sering kita temukan pada kebiasaan
anak-anak dewasa ini, yaitu belajar sambil mendengarkan siaran radio. Apabila
siaran radio menarik perhatiannya maka perhatian mereka berubah dari buku
pelajaran ke siaran radio.
Pada
menyimak pasif, perhatian dapat beralih sepenuhnya dari satu kegiatan( membaca,
menulis atau yang lainnya ) kegiatan lain yang lebih menarik perhatiannya.Walaupun
pada hakikatnya agak salah untuk membayangkan bahwa otak mereka tidak jalan
atau bermalas-malasan saja. Yang disebut menyimak pasif adalah penyeran suatu
ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat
belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih
santai, serta menguasai suatu bahasa. Sebenarnya otak ini bukan main aktifnya
dalam mendaftarkan bunyi-bunyi, bau-bauan, bentuk-bentuk, dan rupa-rupa ,
walaupun kita seolah-olah mengarahkan perhatian pada hal lain bahkan pada saat
kita tidur nyenyak.
Kalau
kita tahu bahwa tanpa upaya sadarpun otak kita dapat berbuat banyak dalam
menguasai suatu bahasa asing, kita dapat memetik keuntungan dari sumber yang
tersembunyi ini. Kita hendaknya memberi kesempatan kepada otak kita untuk
bekerja seefisien mungkin. Untuk melakukan hal ini kita perlu mempergunakan
teknik-tekniktertentu yang bermanfaat, antara lain :
a)
Berilah otak dan
telinga kesempatan menyimak banyak-banyak kita kadang-kadang tercengang
meenyaksikan orang-orang pribumi yang tidakk bersekolah, tetapi mereka lancar
sekali mempergunakan beberapa bahasa asing. Ini di mungkinkan karena mereka
hidup langsung di daerah bahasa-bahasa tersebut dalam waktu yang lama dalam
memberi kesempatan yang cukup bagi telinga dan otak mereka menyimak
bahasa-bahasa tersebut. Kita dapat meniru kondisi-kondisi ideal orang-orang
pribumi ini dengan memanfaatkan program-program radio, televisi,
rekaman-rekaman, serta mendengarkan kuliah-kuliah yang merupakan bahan mentah
yang memuaskan yang dapat dipergunakanoleh oytak.
b)
Tenang da santai,
kegelisahan –kegeliisahan sekalipun dalam belajar bahasa, seakan-akan
memutuskan upaya-upaya otak kita untuk melakukan tugasnya`
c)
Jangan memasang
rintangan bagi bunyi, orang-orang yang bermukim dikat rel kereta api yang
bising cenderung untuk melindungi diri mereka dengan ‘’tabir bunyi’’.
d)
Berikanlah waktu
yang cukup bagi telinga dan otak, pada akhir minggu kebanyakan orang
beranggapan mereka haruslah mulai berbicara suatu bahsa asing. Tentu saja tanpa
sangsi mereka dapat memakai beberapa ekspresi, tetapi untuk memanfaatkan
“passive learning” dengan sebaik-baiknya seseorang haruslah memberiki
kesempatan bagi otak untuk bekerja beberapa bulan.
e)
Beri kesempatan
bagi otak dan telinga bekerja, sementara kita mengarkan sesuatu yang lain suatu
cara yang baik kita ialah memasang rekaman dalam suatu bahasa; sementara kita
bercukur, makan, membaca koran sore, ataupun pada saat bermain dengan
anak-anak. Kita akan dapat memberi perhatian yang serius sepanjang waktu. Oleh
sebab itu, berilah kesempatan menyimak bagi telinga dan otak secara santai.
Banyak orang menganggap sepele hal itu, tapi sebenarnya sangat penting dalam
belajar bahasa, terlebih-lebih bahasa asing.
3.
Menyimak Estetik
Menyimak
jenis ini disebut juga dengan menyimak apresiatif ( apreciation listening).
Dalam menyimmak estetis penyimak secara serius dan bersungguh-sungguh memperhatikan
suatu acara atau pertunjukan drama, cerita dongeng, puisi atau hiburan-hiburan
lain yang sejenis baik secara langsung maupun siaran televisi atau radio.
Secara imajenatif, penyimak ikut terlibat, mengalami, melakukan, dan merasakan
karakter dari setiap prilaku.
Menyimak estetik (aestethetic listening),
ataupun yang di sebut menyimak
apresiatif (appreciational listening) adalah fase terakhir dan kegatan termasuk
kegiatan ke dalam menyimak secara kebetulan dan menyimak secara ekstensif
mencakup :
a)
Menyimak musik,
puisi, pembacaan bersama atau drama radio dan rekaman-rekaman.
b)
Menikmati
cerita, teka-teki, gemerencing irama, dan dan lakon lako-lakon yang di bacakan
atau yang di ceritakan oleh guru, siswa, atau aktor.
4.
Menyimak Sosial
Penggalaman menunjukkan
bahwa anak kecil umumnya mempunyai sedikit alasan untuk tidak menyimak secara
tekun dan sungguh-sungguh terhadap suatu hal. Cukuplah sang anak mempunyai
jenis pilihan menyimak secara acak (random) waktu dia mengobrol dengan teman-teman sebayanya
pada kegiatan-kegiatan bermain, atau dengan keluarganya dalam suatu usaha
menjadi orang ramah yang suka bergaul. Juga, dia menyimak secara kebetulan,
walaupun dengan perhatian yang penuh pada cerita-cerita yang dibacakan atau
dikisahkan oleh ibunya. Menyimak secara kebetulan seperti itu sangat penting
sepanjang hidup kita dan dapat dikatakan mempunyai beberapa fase, yaitu:
1)
Menyimak
Sekunder
2)
Menyimak Pasif
3)
Menyimak Estetik
4)
Menyimak Sosial
Menyimak sosial (Social
Listening) atau menyimak konversasional ataupun menyimak sopan biasanya
berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang-orang mengobrol atau
bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir
mereka saling mendengarkan satu dan lainnya untuk membuat responsi-responsi
yang wajar, mengikuti hal-hal yang menarik, dan memersebut perlihatkan
perhatian yang wajar terhadap apa-apa yang di kemukakan dan dikatakan oleh
seorang rekan.
Dengan perkataan lain dapat
dikemukakan bahwa menyimak sosial paling
sedikit mencakup dua hal, yaitu:
1)
Menyimak secara
sopan santun san dengan penuh perhatian terhadap percakapan atau obrolan dalam
situasi-situasi dengan suatu maksud:
2)
Menyimak serta
memahami peran-peran pembicara dan penyimak dalam proses komunikasi (anderson;
1972:69). Orang-orang yang dapat menaati kedua hal tersebut dikatakan sebagai
anggota-anggota masyarakat yang baik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menyimak
ekstensif merupakan kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang
bersifat umum dan tidak di perlukan bimbingan langsung dari seorang guru, dalam
menyimak ekstensif ini, penyimak hanya menyimak bagiian-bagian yang penting
saja, secara umum, sepintas, dan garis garis besarnya saja.
Jenis-jenis
Menyimak Ekstensif
1)
Menyimak
sekunder
2)
Menyimak pasif
3)
Menyimak estetik
4)
Menyimak sosial
B.
Saran
Karena
menyimak memiliki peran yang sangat penting dan sangat banyak dilakukan di
dalam kehidupan sehari-hari, maka sangat penting juga bagi kita untuk mengetahui
dan memahami menyimak dengan baik. Agar mendapatkan pesan, informasi, gagasan
atau hal-hal yang tidak keliru. Dan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan
miskomunikasi
dalam berkomunikasi.
Daftar Pustaka
Tarigan, Guntur.1986.Menyimak. Bandung: Angkasa Bandung
Arifin, Bustanul. 2007. Menyimak. Jakarta: Universitas
terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar