MAKALAH
MENYIMAK
EKSTENSIF
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATAKULIAH
MENYIMAK EKSTENSIF
DOSEN PENGAMPU : Haerudin M.Pd
DISUSUN OLEH : MUHAMMAD SYUKUR ABDURROHIM
NIM
: 1688201066
KELAS : A3
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berinteraksi dan
berkomunikasi umumnya melibatkan kegiatan berbicara dan mendengarkan. Namun masih seringkali terjadi miskomunikasi dalam
berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan
dalam perosesnya hanya sekedar berbicara dan mendengarkan saja,mereka melupakan
menyimak. Memang menyimak itu mendengarkan, tetapi menyimak bukan sekedar
mendengarkan, malainkan memahami dan menanggapi apa yang dikatakan dan
disampaikan pembicara.
Oleh karena itu, menyimak mempunyai
peranan yang sangat penting dalam proses berinteraksi dan berkomunikasi di
dalam kehidupan sehari-hari. Terutama menyimak ekstensif yang menitik beratkan
kepada hal-hal yang lebih umum dan bebas terhadap suatu ujaran.
B. Rumusan masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
menyimak ekstensif ?
2.
Apa saja jenis-jenis menyimak ekstensif ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa itu
menyimak ekstensif.
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis
menyimak ekstensif.
BAB II
PEMBAHASAN
MENYIMAK EKSTENSIF
1. Pengertian menyimak ekstensif
Sejenis Menyimak ekstensif (extensive
listening) adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum
dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung
dari seorang guru. Menyimak ekstensif dapat pula memberi dan kebebasan bagi
para siswa mendengar dan menyimak butir-butir kosakata dan struktur-struktur
yang masih asing atau baru baginya yang terdapat dalam arus ujaran yang berbeda
di dalam jangkauan dan kapasitas untuk menanganinya. Tujuan menyimak ekstensif
adalah menyajikan kembali bahan lama dengan cara baru, kerap kali sangat baik
bila hal ini dilakukan dengan pertolongan pita-pita otentik yang merekam
pembicaraan dalam masyarakat. Yang jauh lebih efektif serta meyakinkan adalah
kutipan-kutipan dari ujaran yang nyata dan hidup.
Pada umumnya sumber yang paling baik bagi
berbagai aspek menyimak ekstensif adalah rekaman-rekaman yang di buat oleh guru
sendiri karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak di
capai. Rekaman-rekaman tersebut dapat memanfaaat kan berbagai sumber, seperti
radio dan televisi.
a. Menyimak Sosial
Menyimak
sosial ( social listening) atau menyimak konversasional (conversational
listening) ataupun menyimak sopan (corteous listenning) biasanya berlangsung
dalam situasi-situasi sosial tempat orang-orang mengobrol atau bercengkerama
mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir.
Dengan perkataan lain dapat dikemukakan
bahwa menyimak sosial paling sedikit
mancakup dua hal, yaitu:
(I)
menyimak sopan santun dan
dengan penuh perhatian terhadap percakapan atau obrolan dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud.
(II)
menyimak serta memahami
peranan-peranan pembicara dan penyimak dalam proses komunikasi
tersebut. Orang-orang yang dapat menaati kedua hal tersebut dikatakan sebagai
anggota-anggota yang baik
Contoh : Beberapa orang anak yang
berusia sembilan tahun mengobrol saat mereka bermain. Mereka saling
memperliahtkan perhatian yang sewajarnya saja.
b. Menyimak Sekunder
Menyimak sekunder (secondary listening)
adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan (casual listening) dan cara
ekstensif (extensive listening). Contoh menyimak sekunder.
1)
Menyimak pada music yang
mengiringi ritme-ritme atau tarian-tarian rakyat di sekolah dan pada
acara-acara radio yang terdengar sayup-sayup sementara kita menulis surat pada
seorang teman di rumah.
2)
Sambil menikmati music , kita
ikut berpartisipasi dalam kegiatan tertentu di sekolah seperti melukis, hasta
karya tanah liat, membuat sketsa, dan latihan menulis indah
c. Menyimak Estetik
Menyimak ekstetik (aesthetic listening)
ataupun yang disebut menyimak apresiatif (appreciational listening) adalah fase
terakhir dan kegiatan termasuk kedalam menyimak secara kebetulan dan menyimak
secara ekstensif, mencakup :
1)
Menyimak puisi, musik,
pembacaan bersama, atau drama radio dan rekaman-rekaman.
2)
Menikmati cerita, puisi,
teka-teki, gemerencing irama, dan lakon-lakon yang di bicakan atau di ceritakan
oleh guru, siswa, atau aktor
Menyimak estetis bukan hanya berfokus
pada isinya, tetapi juga pada pengemasan yang menimbulkan rasa indah, haru, dan
nyata.
d. Menyimak Pasif
Cara yang seolah-olah tidak memerlukan
upaya bagi anak-anak dan sejumlah penduduk pribumi mempelajari bahasa asing
dapat disebut sebagai menyimak pasif (passive listening ). Yang di sebut
menyimak pasif adalah penyerapan suatu ajaran tanpa upaya sadar yang biasanya
menandai upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa,
menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa.
Kalau kita tahu bahwa tanpa upaya sadar
pun otak kita dapat berbuat banyak dalam menguasai suatu bahasa asing, kita
dapat memetik keuntungan dari sumber yang tersembunyi ini. Untuk melakukan hal
ini kita perlu mempergunakan teknik-teknik tertentu yang bermanfaat, antara
lain :
1)
Berilah otak dan telinga kesempatan menyimak banyak-banyak
Kita
kadang-kadang tercengang menyaksikan orang-orang pribumi yang tidak bersekolah,
tetapi mereka lancar sekali mempergunakan beberapa bahasa asing. Ini di
mungkinkan karena mereka hidup langsung di daerah bahasa-bahasa tersebut dalam
waktu yang lama dan memberi ,kesempatan yang cukup bagi telinga dan otak mereka
menyimak bahasa-bahasa tersebut.
2.
Tenang dan santai
Kegelisahan-kegelisahan, sekalipun dalam belajar bahasa, seakan-akan
memutuskan upaya-upaya otak kita untuk melakukan tugasnya. Oleh karena itu,
dalam hal menyimak pun diperlukan ketenangan dan kesantaian.
3.
Jangan memasang rintangan bagi bunyi
Orang-orang yang bermukim di dekat rel kereta api yang bisingnya
cenderung untuk melindungi diri mereka
dengan “tabir bunyi”, penghalang secara mentall, sehingga mereka tidak
mendengar lagi kereta api lewat. Beberapa orang cenderung memasang penghalang
atau rintangan bunyi bagi bahsa ini sedemikian rupa sehingga hal itu
seolah-olah banyak menolong mereka pada satu tingkat kesadaran.
4.
Berikanlah waktu yang cukup bagi telinga dan otak
Pada akhir minggu kebanyakan orang beranggapan mereka haruslah mulai
berbicara satu bahasa asing. Untuk memanfaatkan “passive learning” dengan
sebaik-baiknya seseorang haruslah memberi kesempatan bagi otak untuk bekerja
beberapa bulan.
5.
Beri kesempatan bagi otak dan telinga bekerja, sementara kita
mengerjakan sesuatu yang lain
Suatu cara yang baik kitabialah memasang rekaman dalam satu bahasa;
sementara kita bercukur, makan, membaca Koran sore, atau[un pada saat bermain
dengan anak-anak. Oleh sebab itu, berilah kesempatan menyimak bagi telinga dan
otak secara santai.
Contoh : Supir angkot yang membawa
atau mengantar penumpangnya seorang turis, secara tidak langsung supir itu
pandai berkomunikasi menggunakan bahasa asing.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan hanya
karena kebetulan dan tidak dilakukan bersungguh-sungguh dan biasanya terjadi
dikehidupan sehari-hari, menyimak ekstensif terbagi menjadi lima, yaitu :
a. Menyimak Sosial
b. Menyimak Sekunder
c. Menyimak Estetik
d. Menyimak Pasif
Yang
mana semua itu adalah sebuah peroses yang membantu kita menjadi lebih baik
dalam menyimak ekstensif.
Saran
Karena
menyimak memiliki peran yang sangat penting dan sangat banyak dilakukan di
dalam kehidupan sehari-hari, maka sangat penting juga bagi kita untuk
mengetahui dan memahami menyimak dengan baik. Agar mendapatkan pesan,
informasi, gagasan atau hal-hal yang tidak keliru. Dan agar tidak terjadinya
kesalah pahaman dan miskomuniksai dalam berkomunikasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Tarigan,
Henry Guntur. 2008. Menyimak : Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung:
Angkasa.
Arrifin, Bustanul.2008. Menyimak. Jakarta :
universitas terbuka.
http://tumpukanmakalah.blogspot.co.id/2015/05/makalah-menyimak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar